Jumat, 24 September 2010

Sejarah raksasa bisnis Mc Donald's

SEJARAH McDONALD’S

Bisnis perusahaan kampium ini dimulai di tahun 1940 atau lima tahun sebelum Indonesia merdeka dengan dibukanya sebuah restoran oleh Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino, California. Mereka memperkenalkan “Speedee Service System” pada tahun 1948, yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran siap-saji moderen di seluruh penjuru dunia . Maskot awal McDonald’s, yang bernama Speede, adalah seorang pria dengan kepala berbentuk hamburger yang menggunakan topi koki. Speede kemudian digantikan oleh Ronald McDonald

McDonald’s saat ini tidak menjadikan tahun 1940 sebagai tahun kelahiran restoran McDonald’s. Mereka memilih 15 April 1955, ketika Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald’s dari Dick dan Mac di Des Plaines, Illinois, sebagai hari kelahirannya. Kroc kemudian membeli saham dari McDonald’s bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Saham McDonald’s mulai dijual kepada publik tahun 1965..

Sifat agresif yang dimiliki Kroc bertentangan dengan keinginan McDonald bersaudara. Kroc dan McDonald bersaudara bertikai untuk mengontrol bisnis ini, namun akhirnya McDonald bersaudara lah yang pergi meninggalkan perusahaan. Pertikaian ini didokumentasikan baik dalam otobiografi Kroc maupun otobiografi McDonald bersaudara. Situs di mana McDonald bersaudara pertama kali mendirikan restoran kini dijadikan monumen.

Dengan ekspansi agresifnya ke seluruh penjuru dunia, McDonald’s dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika. Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956, Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat.

Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”



Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model eksperimental di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya. Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan sandwich.


Restoran McDonald’s pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald, namun kemudian dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas ke seluruh dunia.

Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.

Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.
Lambang McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.

Restoran McDonald’s pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald’s di luar negeri, McDonald’s juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.
Jenis Waralaba Mcdonald’s
Kebanyakan waralaba dapat diklasifikasikan sebagai distributor bisnis gaya rantai atau pengaturan manufaktur.

• Bisnis gaya – rantai (chain-style business) suatu perusahaan diperbolehkan menggunakan nama dagang suatu perusahaan lain dengan mengikuti petunjuk yang berhubungan dengan harga dan penjualan produk tersebut. Beberapa contoh adalah McDonald’s, CD Warehouse, Holiday Inn, Subway dan Pizza Hut.
McDonald’s Mengganti Nama menjadi ToniJack’s
Pemicu perubahan nama tersebut adalah sengketa kepemilikan lisensi waralaba antara Bambang Rachmadi selaku salah satu master franchise McDonald’s di Indonesia dengan partner bisnisnya. Sengketa tersebut berujung pada hengkangnya Bambang berikut dengan 13 gerai McDonald’s-nya.
Bambang mengklaim telah membesarkan McDonald’s Indonesia selama kurun waktu 20 tahun terakhir. “Perubahan ini semata-mata untuk melindungi kepentingan 800 karyawan yang berada dibawah kepemimpinan saya,” ujar Bambang saat acara pembukaan gerai ToniJack’s di Gedung Sarinah, Jakarta.
Bambang tidak sendirian menjalankan ToniJack’s. Ia menggandeng Suryo B. Sulisto, Komisaris Utama PT. Bumi Resources dan Komisaris Utama PT Giordano Indonesia. Suryo akan kebagian peran sebagai pengelola restoran.
Berdirinya ToniJack’s bakal meramaikan persaingan antar gerai cepat saji di Indonesia. Gerai waralaba baru ini bakal bersaing ketat dengan McDonald’s. Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menilai langkah Bambang ini sangat strategis dalam upaya mengembangkan franchise lokal.
Adanya ToniJack’s, tidak membuat McDonald’s gentar. Dian Supolo, Direktur Marketing dan Komunikasi PT McDonald’s Indonesia mengaku tidak gentar dengan berpisahnya 13 gerai Bambang menjadi Tonijack’s sebagai pesaing barunya.
McDonald’s Tidak Kuatir Dengan Keberadaan ToniJack’s
Sebanyak 13 gerai restoran cepat saji McDonald’s resmi berganti nama menjadi ToniJack’s Indonesia terhitung sejak Kamis (1/10). Setelah berganti nama, manajemen ToniJack’s Indonesia akan melebarkan sayap bisnisnya menjadi waralaba gerai cepat saji lokal. Logo ToniJack’s Yang menggantikan logo McDonald di 13 Gerainya
Pemicu perubahan nama tersebut adalah sengketa kepemilikan lisensi waralaba antara Bambang Rachmadi selaku salah satu master franchise McDonald’s di Indonesia dengan partner bisnisnya. Sengketa tersebut berujung pada hengkangnya Bambang berikut dengan 13 gerai McDonald’s-nya.
Bambang mengklaim telah membesarkan McDonald’s Indonesia selama kurun waktu 20 tahun terakhir. “Perubahan ini semata-mata untuk melindungi kepentingan 800 karyawan yang berada dibawah kepemimpinan saya,” ujar Bambang saat acara pembukaan gerai ToniJack’s di Gedung Sarinah, Jakarta.
Bambang tidak sendirian menjalankan ToniJack’s. Ia menggandeng Suryo B. Sulisto, Komisaris Utama PT. Bumi Resources dan Komisaris Utama PT Giordano Indonesia. Suryo akan kebagian peran sebagai pengelola restoran.
Berdirinya ToniJack’s bakal meramaikan persaingan antar gerai cepat saji di Indonesia. Gerai waralaba baru ini bakal bersaing ketat dengan McDonald’s. Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menilai langkah Bambang ini sangat strategis dalam upaya mengembangkan franchise lokal.
Adanya ToniJack’s, tidak membuat McDonald’s gentar. Dian Supolo, Direktur Marketing dan Komunikasi PT McDonald’s Indonesia mengaku tidak gentar dengan berpisahnya 13 gerai Bambang menjadi Tonijack’s sebagai pesaing barunya.


Anda mungkin perlu membaca ini juga :
1. Cara Mudah Membuat Restoran Ramai Pengunjung
2. Tips Sukses Membuka Usaha Rumah Makan 
3. Tinjauan Umum Usaha Restoran 
4.Preman Blok M Insyaf dan Menjadi Pengusaha Restoran Sukses di Australia
5. Buka Restoran bersama Pasangan , Asyik dan unik , banyak suka dan duka nya
6. Fakta terbaru , ternyata restoran yang bising itu lah yang dicari....









Tidak ada komentar:

Posting Komentar